🥄
Naskah Produksi Video

"Sisa yang Jadi Sentuhan"

Alat Makan Kayu Daur Ulang — Workshop Sukorejo
♻️ Eco-Conscious Production

Informasi Proyek

Durasi Target
1 menit 45 detik – 2 menit 30 detik
Format
16:9 Horizontal
Lokasi
Workshop Sukorejo + Setting rumah
Tone Visual
Minimal, clean, negative space
Y

YUNE — Talent Utama

Earthy Eco-conscious Minimalist style Warm presence

Spesifikasi Teknis

Aspek Spesifikasi
Aspect Ratio 16:9 (horizontal/landscape)
Resolution 1920×1080 (Full HD) atau 3840×2160 (4K)
Frame Rate 24fps (cinematic), 60fps untuk slow pan detail
Color Grade Desaturated warm tones, high key, soft shadows
Composition Banyak negative space, rule of thirds, centered subjects
Camera Movement Slow, deliberate — tripod & slider. Minimal handheld.
Audio Musik akustik ringan + ASMR-like sound design

VISUAL MOOD

◻️
Negative Space
🪵
Natural Texture
☀️
Soft Daylight
🤍
Clean & Minimal

Act 1 — Hook: "Pertemuan"

Durasi: 15–20 detik
Scene 1.1 — Meja Makan Modern 6 detik
Visual
  • WIDE SHOT — meja makan minimalis, cahaya pagi lembut dari jendela
  • Komposisi clean: meja kayu, dinding putih, tanaman hijau kecil
  • Di atas meja: satu set alat makan kayu (sendok, garpu, spatula)
  • Negative space dominan — produk sebagai focal point
Audio
Silence + ambient room tone halus. Musik belum masuk.
Shot List
SHOT 1A: Wide – meja makan dengan alat kayu (centered composition)
SHOT 1B: Slow push-in – mendekat ke produk
Scene 1.2 — Yune Menemukan SHOT KUNCI 8 detik
Visual
  • Yune masuk frame dari samping, duduk di meja
  • Tangannya mengambil sendok kayu, mengangkat perlahan
  • MACRO: detail serat kayu di sendok — slow pan
  • Ekspresi Yune: curious, appreciative, tersenyum tipis
Audio
Musik mulai masuk: akustik gitar fingerstyle, sangat lembut.
Shot List
SHOT 1C: Medium – Yune duduk, mengambil sendok
SHOT 1D: Close-up – tangan mengangkat sendok
SHOT 1E: Macro slow pan – detail serat kayu ⭐
SHOT 1F: Close-up – wajah Yune, senyum tipis
Ketukan kayu: Yune mengetuk pelan sendok ke meja — suara "tok tok" lembut, ASMR-like. Ini signature sound untuk video.
"Ada sesuatu yang berbeda dari benda ini..."
Scene 1.3 — Transisi 4 detik
Visual
  • Yune membalik sendok, melihat marking/stamp kecil: "Sukorejo"
  • Insert: close-up stamp
  • MATCH CUT atau FADE TO: scene workshop
Audio
Musik continues, slight swell.
Shot List
SHOT 1G: Insert – stamp "Sukorejo" di sendok
SHOT 1H: Fade transition
"...dan aku ingin tahu dari mana asalnya."

Act 2 — Proses: "Perjalanan"

Durasi: 55–70 detik
Scene 2.1 — Workshop Sukorejo 8 detik
Visual
  • WIDE SHOT — workshop sederhana, bersih, terorganisir
  • Cahaya natural dari pintu/jendela terbuka
  • Tumpukan limbah kayu tersusun rapi di satu sisi
  • Sri Utami sedang bekerja, Yune mendekat
Audio
Ambient workshop (lebih tenang dari bengkel besar). Musik continues.
Shot List
SHOT 2A: Wide – establishing workshop (clean composition)
SHOT 2B: Medium – Sri Utami bekerja
SHOT 2C: Two-shot – Yune mendekat, salam
Scene 2.2 — Perkenalan Sri Utami 10 detik
Visual
  • Two-shot: Sri Utami dan Yune berkenalan, hangat
  • Sri Utami menunjukkan tumpukan limbah kayu
  • Insert: berbagai potongan limbah — sisa furniture, konstruksi
  • Yune mengangguk, tertarik
Audio
Dialog natural (tidak perlu direkam jelas — bisa under music).
Shot List
SHOT 2D: Two-shot – perkenalan
SHOT 2E: Medium – Sri Utami menunjuk limbah
SHOT 2F: Insert – tumpukan limbah kayu
SHOT 2G: Close-up – Yune mengangguk
"Bu Sri sudah 15 tahun mengubah sisa menjadi sesuatu yang bermakna."
Scene 2.3 — Proses: Pemilihan & Pemotongan 12 detik
Visual
  • Sri Utami memilih potongan kayu, menjelaskan ke Yune
  • Yune ikut memilih, memegang beberapa potong
  • Proses pemotongan dengan gergaji tangan (bukan mesin besar)
  • Insert: tangan memotong dengan hati-hati
Audio
Suara gergaji tangan — ritmis, almost musical. Musik slightly lower.
Shot List
SHOT 2H: Medium – Sri Utami memilih kayu
SHOT 2I: Close-up – tangan Yune memegang potongan
SHOT 2J: Medium – pemotongan dengan gergaji
SHOT 2K: Insert – gergaji memotong (detail)
"Setiap potongan punya potensi. Tinggal kita yang melihatnya."
Scene 2.4 — Proses: Pengamplasan SHOT KUNCI 12 detik
Visual
  • Yune belajar mengamplas dari Sri Utami
  • Close-up: gerakan tangan mengamplas — pelan, meditatif
  • MACRO: tekstur kayu berubah dari kasar ke halus
  • Insert: debu halus di cahaya (subtle, tidak dramatis seperti video sebelumnya)
Audio
Suara amplas — ASMR quality. Musik sangat soft di background.
Shot List
SHOT 2L: Two-shot – Sri Utami mengajar Yune
SHOT 2M: Close-up – tangan mengamplas ⭐
SHOT 2N: Macro – tekstur before/after
SHOT 2O: Wide – debu halus di cahaya (subtle)
Prioritas audio: Suara amplas harus crystal clear — ini momen ASMR. Record wild track terpisah jika perlu.
Scene 2.5 — Proses: Pembentukan Sendok 10 detik
Visual
  • Sri Utami membentuk cekungan sendok dengan pisau ukir
  • Close-up: serpihan kayu kecil jatuh
  • Yune memperhatikan dengan kagum
  • Insert: bentuk sendok mulai terbentuk
Audio
Suara pisau ukir — scraping lembut. Musik maintains soft presence.
Shot List
SHOT 2P: Close-up – pisau ukir bekerja
SHOT 2Q: Insert – serpihan jatuh
SHOT 2R: Medium – Yune memperhatikan
SHOT 2S: Insert – sendok mulai terbentuk
Scene 2.6 — Proses: Finishing SHOT KUNCI 10 detik
Visual
  • Yune mengoleskan food-safe oil ke sendok
  • MACRO: minyak meresap, warna kayu jadi lebih hidup
  • Close-up: serat kayu "menyala" setelah di-oil
  • Ekspresi Yune: satisfied, gentle smile
Audio
Musik slightly builds. Sound of oil being applied.
Shot List
SHOT 2T: Close-up – Yune mengoleskan oil
SHOT 2U: Macro – oil meresap ke kayu ⭐
SHOT 2V: ECU – serat kayu "hidup"
SHOT 2W: Close-up – Yune tersenyum
"Yang tadinya terbuang... sekarang siap menyentuh makanan, menyentuh hidup."
Scene 2.7 — Produk Jadi 8 detik
Visual
  • Sri Utami menyerahkan set lengkap ke Yune
  • Insert: set alat makan (sendok, garpu, spatula) tersusun rapi
  • Two-shot: keduanya tersenyum, moment of accomplishment
Audio
Musik: warm swell, transitioning to intimate tone.
Shot List
SHOT 2X: Medium – Sri Utami menyerahkan
SHOT 2Y: Insert – set alat makan lengkap
SHOT 2Z: Two-shot – keduanya tersenyum

Act 3 — Akhir: "Sentuhan"

Durasi: 25–35 detik
👨‍👩‍👧
Scene finale berfokus pada momen intimate: keluarga kecil makan bersama menggunakan produk.
Tone: hangat, genuine, tanpa dialog — biarkan visual berbicara.
Scene 3.1 — Setting Meja Makan Keluarga 6 detik
Visual
  • WIDE SHOT — meja makan keluarga, suasana hangat
  • Makanan sederhana tersaji (sup, nasi, lauk rumahan)
  • Alat makan kayu dari Sukorejo tertata di setiap tempat
  • Cahaya: golden hour atau warm practical lights
Audio
Musik: intimate acoustic, very soft. Ambient rumah.
Shot List
SHOT 3A: Wide – meja makan with food + wooden utensils
SHOT 3B: Slow slider – across the table setting
Scene 3.2 — Keluarga Makan Bersama SHOT KUNCI 12 detik
Visual
  • Keluarga kecil duduk bersama: Yune, pasangan, anak kecil (optional)
  • Mereka mulai makan dengan alat kayu
  • SLOW PAN: sendok kayu mengambil makanan — satisfying ⭐
  • Close-up: senyum anak/pasangan saat makan
  • Yune memperhatikan keluarganya, tersenyum penuh
Audio
Musik continues. Natural sounds: sendok menyentuh mangkuk — suara kayu yang warm.
Shot List
SHOT 3C: Medium – keluarga duduk bersama
SHOT 3D: Slow pan – sendok mengambil makanan ⭐
SHOT 3E: Close-up – tangan anak memegang sendok kayu
SHOT 3F: Close-up – ekspresi puas saat makan
SHOT 3G: Medium – Yune memperhatikan, tersenyum
Signature sound: Suara sendok kayu menyentuh mangkuk keramik — "tok" lembut. Berbeda dari metal, lebih hangat.
Scene 3.3 — Momen Refleksi 8 detik
Visual
  • Yune memegang sendoknya, menatap sejenak
  • Insert: detail serat kayu (callback ke scene 1.2)
  • Yune kembali makan, senyum damai
  • Wide shot: keluarga dalam kebersamaan
Audio
Musik: emotional but restrained. Menuju outro.
Shot List
SHOT 3H: Close-up – Yune menatap sendok
SHOT 3I: Insert – serat kayu (match scene 1)
SHOT 3J: Medium – Yune makan, senyum
SHOT 3K: Wide – keluarga bersama
"Setiap sentuhan... membawa cerita pulang ke rumah."
Scene 3.4 — Outro + CTA Halus 6 detik
Visual
  • FADE TO: product shot — set alat makan kayu on clean background
  • Minimal text overlay muncul perlahan
  • Optional: subtle animation — text fades in gently
Audio
Musik: gentle outro. Fade to silence atau soft room tone.
Shot List
SHOT 3L: Product shot – alat makan on minimal background
SHOT 3M: End card – CTA text
On-Screen Text (CTA) — Halus
Ramah lingkungan, dibuat di Sukorejo.
[Contact/Handle]
* CTA tidak agresif — biarkan produk dan cerita yang berbicara

Naskah Narasi (V.O.)

[SCENE 1.2]
"Ada sesuatu yang berbeda dari benda ini..."
[SCENE 1.3]
"...dan aku ingin tahu dari mana asalnya."
[SCENE 2.2]
"Bu Sri sudah 15 tahun mengubah sisa menjadi sesuatu yang bermakna."
[SCENE 2.3]
"Setiap potongan punya potensi. Tinggal kita yang melihatnya."
[SCENE 2.6]
"Yang tadinya terbuang... sekarang siap menyentuh makanan, menyentuh hidup."
[SCENE 3.3]
"Setiap sentuhan... membawa cerita pulang ke rumah."

Total: ~55 kata  |  Estimasi durasi narasi: 30–35 detik

Timeline Editing

Timecode Scene Durasi
00:00 – 00:06 1.1 Meja Makan Modern 6 detik
00:06 – 00:14 1.2 Yune Menemukan ⭐ 8 detik
00:14 – 00:18 1.3 Transisi 4 detik
00:18 – 00:26 2.1 Workshop Sukorejo 8 detik
00:26 – 00:36 2.2 Perkenalan Sri Utami 10 detik
00:36 – 00:48 2.3 Pemilihan & Pemotongan 12 detik
00:48 – 01:00 2.4 Pengamplasan ⭐ 12 detik
01:00 – 01:10 2.5 Pembentukan Sendok 10 detik
01:10 – 01:20 2.6 Finishing ⭐ 10 detik
01:20 – 01:28 2.7 Produk Jadi 8 detik
01:28 – 01:34 3.1 Setting Meja Keluarga 6 detik
01:34 – 01:46 3.2 Keluarga Makan ⭐ 12 detik
01:46 – 01:54 3.3 Momen Refleksi 8 detik
01:54 – 02:00 3.4 Outro + CTA 6 detik

Total Durasi: ~2 menit

Catatan Produksi

Lokasi yang Dibutuhkan

  • Workshop Sukorejo: Pastikan area bersih dan terorganisir — sesuai tone minimalis video
  • Setting rumah (meja makan): Bisa rumah talent atau set styling. Perlu: meja kayu/putih, dinding bersih, cahaya natural bagus
  • Tips: Scout lokasi yang sudah punya estetik minimalis — mengurangi effort styling

Properti Penting

  • Set alat makan kayu (sendok, garpu, spatula) — minimal 2-3 set
  • Limbah kayu berbagai bentuk untuk scene workshop
  • Peralatan: gergaji tangan (bukan mesin), pisau ukir, amplas berbagai grit
  • Food-safe oil untuk finishing
  • Tableware untuk scene makan: mangkuk keramik putih/natural, piring sederhana
  • Makanan: masakan rumahan sederhana (sup, nasi, lauk — tidak perlu fancy)
  • Tanaman hijau kecil untuk accent (optional)

Wardrobe Yune

  • Palette: Earthy tones — sage green, cream, soft brown, off-white
  • Style: Minimalis, natural fabric (linen, cotton)
  • Hindari: Pattern ramai, warna neon, branded items
  • Scene workshop: Bisa tambah apron linen sederhana
  • Scene rumah: Casual home wear yang tetap aesthetik

Casting Keluarga (Scene 3)

  • Perlu: Pasangan Yune (atau talent lain) + anak kecil (optional)
  • Jika tidak ada anak: bisa diganti dengan teman/kerabat — yang penting chemistry natural
  • Brief: Tidak perlu acting berlebihan. Natural interaction saja.
  • Alternative: Jika sulit dapat keluarga, bisa Yune makan sendiri — tapi kurang intimate

Lighting Direction — PENTING

  • Overall: High-key, soft, minimal shadows
  • Workshop: Natural light dari jendela/pintu. Tambah bounce jika perlu.
  • Rumah: Golden hour WAJIB untuk scene makan. Alternative: warm practical lights.
  • Product shots: Soft diffused light, minimal shadow
  • Hindari: Harsh shadows, high contrast, dramatic lighting

Camera & Movement

  • Tripod: Mayoritas shot — stabilitas penting untuk tone calm
  • Slider: Untuk slow pan dan product reveals
  • Handheld: Sangat minimal atau tidak sama sekali
  • Movement speed: SLOW. Setiap gerakan kamera harus deliberate.
  • Macro lens: Wajib untuk detail serat kayu dan oil absorption

Audio — Critical untuk Video Ini

  • Signature sounds (ASMR quality):
    — Ketukan kayu ke meja ("tok tok")
    — Sendok kayu menyentuh mangkuk keramik
    — Suara amplas di kayu
    — Oil dioleskan ke kayu
  • Recording: Gunakan mic berkualitas tinggi, record wild tracks terpisah
  • V.O.: Tone Yune harus soft, thoughtful — tidak announcement-style
  • Musik: Akustik gitar fingerstyle, sangat lembut. Jangan overpower sound design.

Referensi Musik

  • Mood: Intimate acoustic, fingerstyle guitar
  • Referensi: Nils Frahm (piano), Explosions in the Sky (soft parts), Japanese ambient
  • Royalty-free: Artlist/Epidemic Sound — keywords: "minimal acoustic", "intimate guitar", "soft documentary"
  • Volume: Harus LOW — musik sebagai support, bukan focus

Color Grading Direction

  • Overall: Desaturated warm, high key
  • Shadows: Lifted — hindari crushed blacks
  • Highlights: Soft roll-off, creamy
  • Skin tones: Natural, not too warm
  • Reference: Kinfolk magazine aesthetic, Japanese minimalist films

Perbandingan Tone dengan Video Lain

Aspek Titik, Garis, Cerita (Batik) Kayu yang Bernyawa Sisa yang Jadi Sentuhan
Energy Medium, kontemplatif Medium-high, workshop energy Low, calm, intimate
Camera Mixed (tripod + some handheld) Handheld dominant Tripod dominant, very stable
Color Warm golden Warm wood + teal accent Desaturated warm, high key
Sound Gamelan modern Akustik + workshop sounds ASMR-like, very soft acoustic
Ending Personal (cermin) Product in space (kafe) Family/intimate (makan bersama)

Checklist Pre-Production

  • Konfirmasi talent Yune (jadwal, wardrobe fitting)
  • Koordinasi dengan Sri Utami (workshop Sukorejo)
  • Casting keluarga untuk scene makan
  • Location scouting: workshop + rumah/set meja makan
  • Kumpulkan properti (alat makan kayu, limbah, tools)
  • Siapkan tableware dan makanan untuk scene keluarga
  • Test macro lens untuk detail shots
  • Siapkan high-quality mic untuk ASMR sounds
  • Cari/buat musik (very soft acoustic)
  • Booking equipment (kamera, audio, slider)
  • Buat shooting schedule (prioritas golden hour untuk scene rumah)
  • Brief talent tentang tone: calm, not performance